Selasa, 23 April 2019

Ibu-ibu Dasa Wisma RT. 17 Adakan Peringatan Hari Kartini


"Banyak hal yang bisa menjatuhkanmu, tapi satu-satunya hal yang benar-benar dapat menjatuhkanmu adalah sikapmu sendiri" RA. Kartini 1952.

Banyak inspirasi yang bisa diambil oleh kaum hawa untuk memajukan tanah air tercinta ini melalui keberadaan RA Kartini. RA Kartini bukan seorang perempuan biasa yang hanya sebagai pelengkap dalam kehidupan rumah tangga. Namun RA Kartini adalah sosok perempuan yang bisa berperan dalam ikut memajukan Republik Indonesia ini. Dalam satu dekade ini perempuaan benar-benar semakin terlihat perannya di NKRI ini, semua itu karena pemerintah telah memberikan kesempatan bahkan mewajibkan untuk mengikutkan peran wanita dalam berbagai bidang. Lihat saja saat ini banyak menteri di Indonesia ini yang bergender perempuan seperti Sri Mulyani, Mari Elka Pangestu, Susi Pudjiastuti, Rini Soemarmo. Sedangkan wanita yang berhasil berperan menjadi kepala daerah juga semakin banyak diantaranya adalah Anna Muawanah, Tri Rismaharini, Khofifah Indah P, Ade Uu Sukaesih dan masih banyak lagi. Dalam dunia bisnis juga sudah muncul pebisnis perempuan yang sukses diantaranya adalah Diajeng Lestari yang sebagai CEO HIJUB, Marrie Elisabeth sukses dalam dunia salon, Tjendri Anastasia wanita yang sukses dalam bisnis kue-kue tradisional Indonesia di Singapura. Itu hanya sedikit contoh dari sekian banyak wanita yang sukses di negeri ini.
Ibu-ibu Dasa Wisma RT. 17 Gg. Sawahan Sumbang
Para ibu-ibu di lingkungan Gang Sawahan Kelurahan Sumbang Kecamatan Bojonegoro juga ikut memperingati hari Kartini guna mengingat peran besar dari pejuang wanita tersebut. Dengan mengingat peran-peran RA Kartini pada masa lalu, ibu-ibu diharapkan lebih bersemangat untuk memajukan Indonesia mulai dari lingkup terkecil yaitu dari dunia keluarga masing-masing yang terus dikembangkan ke lingkup yang lebih luas lagi.
Pada tanggal 20 April 2019 ibu-ibu Dasawisma RT 17 Gang Sawahan Kelurahan Sumbang Bojonegoro mengadakan pertemuan rutin setiap bulan yang mengambil tema hari Kartini. Semua ibu-ibu yang hadir menggunakan pakaian kebaya yang identik dengan Kartini. Dalam pertemuan tersebut ketua Dasa Wisma yaitu Ibu Triyono menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada ibu-ibu yang bersedia hadir dengan memakai pakaian khas Kartini yaitu memakai kebaya. "Saya mengucapkan terima kasih dan bangga kepada ibu-ibu yang hari ini bersedia hadir dengan memakai pakaian khas Ibu RA Kartini, semoga dengan kita mengenang perjuangan RA Kartini bisa menginspirasi kita semua untuk memajukan lingkungan kita ini agar lebih maju dan perempuannya bisa aktif membantu memajukan lingkungan Gang Sawahan".

Selasa, 16 April 2019

Kurangai Angka Golput, TPS 11 Gg. SAWAHAN Kelurahan Sumbang Sediakan Dorprise


Tanggal 17 April 2019 tinggal satu hari lagi dimana di hari tersebut akan dilaksanakan pemilihan umum calon presiden dan wakil presiden, DPR RI, DPD, DPR Provinsi, dan DPRD Kabupaten Kota .Di pesta demokrasi 5 tahunan tersebut seluruh rakyat Indonesia diminta untuk menyalurkan aspirasnya dengan cara mencoblos pilihannya di TPS yang telah ditentukan.
Di Kelurahan Sumbang Bojonegoro tepatnya pada TPS 11 yang terletak di RT. 17 GG  Sawahan mempunyai kiat tersendiri untuk mengurangi angka golput dan meningkatkan prosentase kehadiran warga yang  ada pada DPT. Ketua KPPS TPS 11 Triyono bersama anggotanya mempunyai ide untuk memberikan hadiah atau Dorprise bagi pemilih yang hadir, hadiah yang disediakan akan diundi setelah waktu pencoblosan selesai. "Dengan disediakannya hadiah ini diharapkan warga RT. 17 GG. Sawahan bisa berbondong-bondong datang menyalurkan aspirasinya" ujar Triyono selaku ketua KPPS TPS 11.
Lebih lanjut Agus Siswanto yang juga sebagai anggota KPPS sangat mendukung ide ini. Agus Siswanto yang juga sebagai ketua Pemuda ini mengatakan "ini ide yang sangat bagus sehingga kita bisa tampil beda dengan TPS yang lain, beda disini bukan dengan menggunakan atribut atau seragam yang nyeleneh tapi kita berusaha memberikan sesuatu kepada warga yang telah berpartisipasi mensukseskan hajat bangsa Indonesia ini".
Dari pantauan ketua pemuda pada warga RT. 17 tampak warga juga mengapresiasi dari usaha yang akan dilakukan oleh KPPS TPS 11 ini, bahkan ada kabar sebagian pemilih yang ada di DPT TPS lain ingin ikut mencoblos di TPS 11 namun sudah dijelaskan bahwa dorprise ini hanya untuk pemilih yang sudah tercantum di dalam DPT TPS 11 dan pemilih yang membawa A5 dari kelurahan.

Kamis, 04 April 2019

5 Tips Menjadi Orang Sukses dari KH. Toha Abrory


Banyak tips untuk menuju kesukssan, kali ini saya mencuplik 5 tips hidup sukses yang diajarkan oleh KH. Toha Abrory (Kyai dan juga pengusaha) dalam acara peringatan Isro' Mi'roj di salah satu madrasah yang berada di Kota Bojonegoro (4/4/2019). 5 Tips yang disampaikan oleh Kyai asal Desa Mayangkawis Kec. Balen Kab. Bojonegoro ini adalah:
  1. Harus punya cita-cita atau keinginan. Tanpa cita-cita, tanpa keinginan, tanpa angan-angan hidup tidak akan berarti.
  2. Harus Berilmu. Hidup tanpa ilmu akan salah arah, Ibadah tanpa ilmu bisa salah, dokter tanpa ilmu bisa mal praktik, insinyur tanpa ilmu bisa mencelakakan orang.
  3. Hindari bermasalah dengan Allah. Jangan mudah berbuat salah, berbuat dosa karena bisa menghambat kesuksesan.
  4. Buatlah komunitas yang baik yang bermanfaat bagi kita (carilah teman yang baik karena kita bisa menjadi baik pula, carilah teman yang sukses karena bisa membuat kita sukses juga). Kulit kambing bila dijadikan cover/sampul Al-Qur'an maka dia bisa diciumi, dihormati oleh umat muslim. Kulit kambing bila dijadikan terbang/rebana maka bisa dipukuli setiap hari. Bergaullah dengan orang yang tepat.
  5. Do'a. semua keberhasilan, kesuksesan itu hanya berasal dari Allah, maka berdo'alah.

Kamis, 28 Februari 2019

Sawahan Lagi-lagi Wakili Kelurahan Sumbang dalam Lomba POSKAMLING

Saai ini Gang Sawahan bisa dikatakan sebagai salah satu icon dari Kelurahan Sumbang Kecamatan Bojonegoro. Kalau dulu Kelurahan Sumbang identik dengan Perumda, Islamic Center atau yang lain. Tapi saat ini Gang Sawahan juga sudah bisa dikatakan sebagai icon Kelurahan Sumbang. Tidak sedikit kegiatan-kegiatan yang diikuti oleh Kelurahan Sumbang di tingkat kecamatan atau bahkan di tingkat kabupaten saat ini selalu menunjuk Gang Sawahan untuk mewakilinya. sebagai contoh lomba Gerbang Bersinar, Kegiatan pembangunan IPALKOMUNAL, kegiatan pameran wirausaha dan yang terakhir kegiatan lomba Poskamling.
Antusias warga saat penilaian lomba Poskamling

Selasa (19/2/2019) Kelurahan Sumbang dijadwal untuk visitasi dari tim penilai lomba Poskamling. Tim penilai dari Polres Bojonegoro hadir bersama Kepala Kelurahan Sumbang Nur Hadi. Dalam penilaian itu tim penilai didampingi langsung oleh ketua RT 17 Triyono sebagai RT yang ditunjuk untuk mewakili kelurahan Sumbang. Beberapa aspek yang dinilai seperti kelengkapan Poskamling (kentongan, tanda atau kode kentongan, jas hujan, senter, daftar hadir, daftar tamu) sudah disediakan lengkap oleh ketua RT bersama warganya sehingga saat penilaian sudah benar-benar sesuai dengan aspek yang dinilai.

Berkebun Dengan Sistem Hidroponik (Angan-angan yang Belum Terwujudkan)

Saat ini menaman sayur dengan sistem hidroponik sudah menjadi trend di kalangan masyarakat baik itu di pedesaan ataupun di perkotaan. Di tambah lagi dengan cerita-cerita kesuksesan dari beberapa pelaku hidroponik yang mampu mendapatkan penghasilan yang lumayan besar membuat komunitas-komunitas hidroponik tumbuh subur.

Apa Itu Hidroponik?
Hidroponik berasal dari kata Hydro yang berarti air dan Ponos yang berarti kerja. Jadi hidroponik mempunyai arti bercocok tanam dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi dengan media air (tanpa tanah). Lebih lanjut Hidroponik bisa diartikan  budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Kebutuhan air pada hidroponik lebih sedikit daripada kebutuhan air pada budidaya dengan tanah. Hidroponik menggunakan air yang lebih efisien, jadi cocok diterapkan pada daerah yang memiliki pasokan air yang terbatas. Jadi dengan menanam tanaman dengan sistem hidroponik kita tidak memerlukan tanah yang luas, masyarakat yang tinggal diperkotaan bisa memanfaatkan lahan sempit atau bahkan bisa di atas dek rumah yang kosong. 

Minggu, 14 Oktober 2018

Kelurahan Sumbang Raih Juara Harapan I Dalam Pawai Budaya Bojonegoro 2018

Pemerintah Kabupaten Bojonegoro kembali mengadakan Pawai Budaya 2018 Tingkat Umum dalam rangka Hari Jadi Bojonegoro ke-341 (Minggu, 14/10/18). Kelurahan Sumbang yang diwakili oleh RT. 14,15,16 dan 17 juga ikut berpartisipasi dalam acara tahunan itu. Warga keempat RT tersebut kompak mengikuti pawai budaya dengan mengusung tepat upacara adat Dukut desa Jono Kecamatan Bojonegoro. Upacara adat Dukut merupakan acara adat meminta hujan masyarakat desa Jono kecamatan Temayang. Menurut sesepuh desa Jono perlu adanya perbaikan atap cungkup desa Jono yang rusak sehingga menghambat turunnya hujan di desa Jono padahal desa-desa sebelah sudah hujan.

Senin, 08 Oktober 2018

Pemuda Gang Sawahan Tingkatkan Kekompakan dengan Acara Outbound Ke Sarangan


Kekompakan adalah kunci dari keberhasilan membangun lingkungan walupun hanya seluas lingkungan gang Sawahan. Tua muda, laki-laki perempuan harus selalu kompak, rukun dan guyub dalam membangun lingkungan, tanpa suatu kekompakan mustahil bisa membangun lingkungan untuk lebih maju. Sawahan merupakan salah satu icon dari Kelurahan Sumbang yang dikenal masyarakatnya kompak dalam kegiatan apapun. Guna meningkatkan kekompakan itu, remaja Gang Sawahan yang didukung penuh oleh pengurus RT 17 mengadakan acara Outbound ke Kampung Pinus, Sarangan Kabupaten Magetan.
Tanggal 6 Oktober 2018 pukul 15.15 WIB satu bus dan 3 mobil yang berisi pemuda gang Sawahan yang diikuti oleh pengurus RT 17 beserta keluarganya berangkat ke Kampung Pinus Sarangan Kabupaten Magetan. Perjalanan dari Bojonegoro ke Sarangan berjalan dengan lancar dan sampai di Kampung Pinus pukul 19.35 WIB. Makan malam bersama langsung dilakukan di tempat penginapan yang telah disediakan untuk pengurus RT. Setelah makan malam dilanjutkan dengan acara ramah tamah dalam bentuk karaoke bersama, membuat api unggun, dan bakar-bakar jagung bersama. Acara ini dilakukan sampai pukul 22.00 WIB.